
Raphinha menilai rekan setimnya di Barcelona, Lamine Yamal, sudah bersikap sembrono sebelum El Clasico, yang akhirnya menjadi motivasi ekstra untuk Real Madrid. Pertandingan antara Barcelona dan Madrid berlangsung alot di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025) malam WIB lalu, dengan Madrid berhasil unggul 2-1.
Jalannya Pertandingan
Yamal tampil kurang impresif di laga tersebut, padahal sebelumnya dia sudah mengoar-ngoar meledek Madrid. Salah satu komentarnya yang kontroversial adalah menyebut Madrid sebagai “maling” dan “tukang ngeluh”. Sikap Yamal tersebut dipercaya menjadi pemicu keributan di akhir pertandingan, terutama setelah Dani Carvajal dari Madrid menunjukkan gestur yang mengejek ke arahnya.
Statistik Kunci
Menurut data pertandingan, Madrid berhasil menguasai bola sebanyak 55% dan menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol. Gol kedua Madrid oleh Karim Benzema di menit ke-85 menjadi penentu kemenangan. Sementara Barcelona, meskipun mencoba keras, hanya mampu membuat satu gol lewat Robert Lewandowski di babak pertama.
Pandangan Pelatih
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, menyesalkan sikap Yamal yang tidak profesional. Dia mengatakan bahwa perilaku seperti itu tidak hanya merusak konsentrasi tim, tetapi juga memancing respons negatif dari lawan. Di sisi lain, pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, memuji mentalitas timnya yang mampu mengubah ejekan menjadi motivasi.
Penutup
Pertandingan ini menjadi reminder bahwa sikap profesional adalah kunci dalam sepak bola. Bagi penggemar bola, penting untuk selalu mendukung tim dengan baik, tanpa harus mencari konfrontasi yang tidak perlu. Raphinha: Sikap Yamal Memicu Motivasi Madrid dalam El Clasico adalah bukti bahwa setiap kata dan tindakan bisa berdampak pada hasil pertandingan.







