
Latar Belakang
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia baru-baru ini mengungkapkan strategi inovatif dalam pemeriksaan saksi yang terkenal sulit didalami. Dalam upaya memperkuat proses penyidikan, penyidik KPK mulai menerapkan metode profiling detail terhadap saksi sebelum dilakukan pemeriksaan.
Fakta Penting
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, langkah pertama yang dilakukan penyidik adalah mengecek latar belakang saksi secara menyeluruh. “Kita profiling dulu orangnya. Kita lihat, siapa yang akan diperiksa hari ini? Misalnya, si A. Kita perhatikan, oh, ini kayaknya banyak pacarnya, gitu kan,” jelas Asep dalam konferensi pers di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/11/2025).
Metode ini tidak hanya fokus pada aspek hukum tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan psikologis saksi. Dengan memahami hobi, riwayat asmara, dan lingkaran sosial saksi, penyidik diharapkan dapat menggali informasi lebih dalam dan memastikan keakuratan keterangan yang diberikan.
Dampak
Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemeriksaan saksi dan memperkuat kasus yang ditangani KPK. Namun, muncul pertanyaan: apakah pendekatan yang melibatkan aspek pribadi saksi ini dapat menjamin privasi dan integritas saksi?
Penutup
Dengan menerapkan taktik yang lebih humanis dan komprehensif, KPK menunjukkan komitmen untuk memperkuat sistem pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, perlunya ditemukan keseimbangan antara efektivitas penyidikan dan penghormatan terhadap privasi saksi tetap menjadi tantangan utama.







